Dari mata tangga yang paling atas
Abah berdiri dan melihat
Dua tubuh, adik dan kakak merengkok kesejukan
Ditinggal selimut yang diterterajangkan tadi malam
Sementara kipas siling berpusing ligat tak reti bahasa
Meratah tubuh kecil anak-anak abah yang belum ada dosa
Bukankah anak-anakku kedinginan...?
Bodoh...!
Berhentilah dari mendinginkan pengarang-jantungku...!!
Berhentilah dari mendinginkan pengarang-jantungku...!!
Di tengah malam hujan lebat di luar yang bising menghentam dinding
Abah perlahankan kipas dan menebar cadar perca kain kasa
Menutupi tubuh anak-anak abah dari kedinginan dinihari yang membisa...
Abah bunuh nyamuk yang menyibuk
Abah sepak kelkatu yang berpusu
Ahh... Pergi jauh dari anak-anakku
Jangan sesekali ganggu anak-anakku...
Sebagaimana aku, yang tidak pernah mengganggu anak-anakmu...!
Tidurlah anak-anakku kerana subuh lambat lagi
Nanti kita bangun berwuduk dan berjamaah lagi
Dikesempatan yang sedikit ini
Sebelum abah selamanya pergi
meninggalkan mata-mata tangga ini
di suatu hari nanti......
Abah
21 Syawal 1434
di suatu hari nanti......
Abah
21 Syawal 1434